Praktikum Pekan ke-3

Rancangan Campuran Beton
Jumat, 4 Oktobr 2019
Laboratorium Rekayasa Struktur
Setelah melakukan perencanaan campuran beton, selanjutnya adalah melaksanakan pembuatan beton K250. Pembuatan betok K250 dilakukan oleh 2 kelompok besar
Pendahuluan
Rancangan campuran beton normal pada praktikum kali ini disusun berdasarkan ACI 211. Komposisi / jenis beton yang akan di produksi biasanya bergantung pada berapa hal yaitu:
  1. Sifat-sifat mekanis beton keras yang diinginkan, yang biasanya ditentukan oleh perencanaan struktur.
  2. Sifat-sifat segar yang diinginkan, yang biasanya ditentukan oleh jenis kontruksi, teknik penempatan / pengecoran dan pemindahan.
  3. Tingkat pengendalian (control) di lapangan.
Perancangan campuran beton biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan komposisi campuran beton yang ekonomis dan memenuhi persyaratan kelecakan, kekuatan, dan durabilitas.
Untuk mendapatkan komposisi campuran beton tersebut perlu dilakukan proses “trial dan error”, yang dimulai dari suatu perancangan campuran dan kemudian diikuti oleh pembuatan campuran awal (trial mix). Sifat-sifat yang dihasilkan dari campuran awal ini kemudian diperiksa terhadap persyaratan yang ada, dan jika perlu, dilakukan penyesuaian / perubahan komposisi sampai didapat hasil yang memuaskan.
Berikut adalah tabel perhitungan perencanaan campuran beton kelompok 2 (concrete mix design).


No.ParameterNilaiSatuan
1.Kategori Jenis Strukturk-250
2.Rencana Slump75mm
3.Rencana Kuat Tekan Beton24,85MPa
4.Modulus Kehalusan Agregat Halus3,54
5.Ukuran Maksimum agregat kasar20mm
6.Spesific Gravity Agregat kasar kondisi SSD2,8
7.Spesific Gravity Agregat halus kondisi SSD2,505
8.Berat Volume Berat isi Agregat Kasar1490kg/m3
NoParameterPengolahan DataNilaiSatuan
9.Rencana Air adukan/m3 Beton200kg
10.Persentase udara yang terperangkap2%
11.w/c Ratio0,613
12.Berat semen yang diperlukan[9]/[11]326,264kg
13.Volume agregat kasar per 1 m3 beton60%
14.Berat agregat kasar yang diperlukan[14]x[8]x1000894kg/m3
15.Volume semen0.001 x [13]/3.150,103m3
16.Volume Air0.001 x [9]0,2m3
17.Volume Agregat kasar0.001 x [15]/[7]0,319m3
18.Volume Udara[10]x10,02m3
19.Volume agregat halus per m3 beton1- {[16]+[17]+[18]+[19]}0,358m3
No.ParameterPengolahan DataNilaiSatuan
20.Semen[13]326,264Kg/m3
21.Air[9]200
22.Agregat Kasar SSD[15]894
23.Agregat Halus SSD[20] x [6] x 1000896,79
24.Faktor Semen[21]/506,525Zak/m3
No.ParameterPengolahan DataNilaiSatuan
25.Kadar Air Agregat Kasar (mk)4,1%
26.Absorpsi Agregat Kasar Kondisi SSD (ak)2,774
27.Kadar Air Agregat Halus (mh)7,715
28.Absorpsi Agregat Halus Kondisi SSD (ah)5,48
29.Tambahan air adukan dari agregat kasar-11,38kg
30.Tambahan agregat kasar untuk kondisi lapangan-31,864
31.Tambahan air adukan dari agregat halus-18,607
32.Tambahan agregat halus untuk kondisi lapangan-46,612
NoParameterPengolahan DataNilaiSatuan
33.Semen326,264kg
34.Air170,013
35.Agregat Kasar Kondisi Lapangan862,136
36.Agregat Halus Kondisi Lapangan850,178
NoParameterPengolahan DataNilaiSatuan
37.Semen11,941kg
38.Air6,216
39.Agregat Kasar Kondisi Lapangan31,52
40.Agregat Halus Kondisi Lapangan31,083


Comments